Mengungkap Penyebab Nelayan Asing Masuk Laut Natuna Utara

suaraindonesia.media,- Tanjungpinang. Aktivitas ilegal fishing di perairan Natuna Utara semakin meresahkan. bahkan, tidak sedikit jumlah kapal ikan asing yang melanggar batas negara semakin bertambah.

Dari penelusuran awak media melalui rekam jejak informasi yang beredar, Kapal ikan ini di dominasi berbendera Vietnam dan China.

Read More

Menyikapi hal tersebut, Asrena Lantamal IV Tanjungpinang, Kolonel Dwiarmanto usai menyertai program siaran langsung Tanjungpinang TV yang mengangkat tema “Sejarah Gerilya Laut Sultan Mahmud Riayat Syah”, mengungkapkan penyebab bebasnya kapal asing itu menyamun ikan di Laut Natuna Utara. Diantaranya karena Terbatasnya jumlah alutsista dan personil TNI AL menjadi salah satu penyebabnya.

Menurut pandangan pribadi Kolonel Dwi, Seharusnya, di daerah rawan pelanggaran kedaulatan negara, Pemerintah Pusat menambah alutsista TNI.Namun, penambahan alutsista ini tidak didukung elit politik dalam negeri. Poros maritim dunia pun hanya sebatas wacana.

“Udah tahu itu daerah rawan pelanggaran kedaulatan, tapi tak kunjung juga alutsista ditambah,” katanya, Kamis (16/9).

Dwi mengaku, Setakat ini di wilayah kerja Lantamal IV terdapat kurang lebih 13 kapal perang.  Meskipun demikian, Jumlah yang ada saat ini masih kurang untuk mengawasi perairan yang luas. Jika tidak segera ditangani, ilegal fishing yang sudah dilakukan secara terang-terangan ini, dikhawatirkan akan mengancam kedaulatan negara dan perekonomian nelayan.

“Nelayan kita tradisional, nelayan mereka canggih-canggih, selain itu, mereka menerobos teritorial NKRI justru dikawal oleh kapal dari pemerintahan mereka” ujarnya yang mengaku harus senantiasa siap menjaga kedaulatan NKRI dalam kondisi apapun.

Hingga saat ini, untuk mengawasi ilegal fishing, Lantamal IV melaksanakan pemantauan secara rutin, baik melalui patroli udara, radar dan bahkan merespon cepat setiap laporan dari masyarakat. (Iman)

Related posts