Premium Langka, Pertamina Jalankan Langit Biru di Pulau Bintan

SUARA INDONESIA.MEDIA – TANJUNGPINANG. Selama beberapa hari terakhir, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mengalami kelangkaan di Kota Tanjungpinang.

Masyarakat terpaksa membeli BBM jenis pertalite yang lebih mahal Rp 1.500 per liternya dari premium.

Read More

Diduga kuat kelangkaan premium ini akibat program langit biru yang akan mulai diterapkan Pertamina pada Minggu (12/9/2021) besok.

Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Kepri, Reza membantah kelangkaan premium itu akibat program langit biru.

Ia juga menegaskan tidak pengurangan kuota premium di pulau Bintan, menurutnya kelangkaan akibat distribusi BBM yang terlambat.

“Mungkin belum sampai aja kali, nggak ada pengurangan (kuota premium-red),” katanya, Sabtu (11/9/2021).

Meski demikian, ia membenarkan penerapan langit biru untuk Tanjungpinang-Bintan mulai besok.

Pertamina juga tengah menyiapkan promo berupa diskon harga pertalite yang ketetapannya akan di umumkan besok.

“Nanti kita kasih harga promo untuk pertalite nya, kita kasih diskon untuk pertalite,” ungkap Reza.

Sementara itu, Taufikurrahman, Unit Manager Comunication and Relations Mor 1 Pertamina Sumatera bagian pesisir mengatakan bahwa premium merupakan BBM khusus penugasan.

Ia juga memastikan bahwa Premium masih ada dah Pertamina hanya akan menyalurkannya sesuai kuota yang ditetapkan.

“Premium merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan Pertamina akan menjalankan penugasan BBM premium tersebut sesuai dengan kuota yang ada , jadi BBM jenis premium masih tetap di salurkan,” terangnya, Jum’at (10/9/2021) kemarin.

Namun, Taufik enggan berkomentar lebih lanjut saat di tanya terkait apakah Kepri masuk ke dalam daerah penugasan premium itu.

Kepala Disperindag Kota Tanjungpinang, Atmadinata mengatakan, dengan langit biru, Pertamina secara berangsur-angsur menggantikan BBM premium ke pertalite.

“Belum saya cek, premium itu kan memang sudah mau diangsur-angsur Pertamina dalam rangka langit biru diganti dengan pertalite,” ungkapnya, Sabtu (11/9/2021) siang.

Sebelumnya di November tahun lalu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menerima program langit biru yang ditawarkan Pertamina.

Saat itu, Timotius Dwi Kristanto, Sales area retail Kepri Pertamina menawarkan agar BBM premium diganti dengan Pertalite.

Pertamina juga meminta agar Pemko Tanjungpinang bersedia mensubsidi harga pertalite yang 8.000 Rupiah menjadi 6.450 Rupiah per liternya.

Rahma yang mendengar usulan itu pun mengaku akan menerima program yang ditawarkan Pertamina itu apabila sudah menjadi keputusan pemerintah pusat.

“Kalau memang itu didasari suatu aturan yang harus dilaksanakan, tentu kita yang di daerah harus ikut aturan,” katanya, Kamis (19/11/2021).

Saat ditanyakan terkait kemampuan APBD Kota Tanjungpinang untuk mensubsidi pertalite, Rahma menyebut akan mendiskusikan nya dengan stakeholder terkait.

“Itu kan nanti kita dudukan sebaik-baiknya. Kita harus bahas sedetail mungkin yah,” tutupnya.@iman

Related posts