Program Menteri Cerdaskan Anak Negeri

suaraindonesia.mediaTanjungpinang. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggalakkan program Kampus Mengajar. Program ini juga merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang menjadikan mahasiswa sebagai sasaran utamanya. Program yang di terapkan sejak tahun 2020 itu memiliki tujuan utama yaitu untuk peningkatan mutu pendidikan 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) di seluruh Indonesia.

Di Juli 2021 lalu, 22.000 mahasiswa lulus dalam seleksi kampus mengajar Angkatan ke-2. Mahasiswa Indonesia yang ditetapkan dalam kelulusan tersebut pastinya sudah siap untuk mengabdi, dan membantu pemerintah untuk menyamaratakan Pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah 3T.

Read More

Program tersebut tidak membatasi jurusan mahasiswa, baik jurusan kependidikan ataunpun non kependidikan. Program kampus mengajar dapat diikuti oleh mahasiswa Universitas Negeri ataupun Swasta, merupakan mahasiswa aktif dalam universitas tersebut dan memiliki nilai IPK minimal 3.00, serta melengkapi dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan seperti transkrip nilai, surat keterangan sehat, surat rekomendasi dari perguruan tinggi, surat pernyataan pakta integritas dan surat izin orang tua bermaterai.

Program kampus mengajar ini sangat cocok bagi mahasiwa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perkulihan. Alur pendaftarannya cukup mudah yakni melalui tahapan pembuatan akun, verifikasi email, melengkapi berkas dan profil diri, serta selanjutnya menuju tahap seleksi.

Dalam program tersebut mahasiswa bisa mendapatkan konversi hasil belajar maksimal 20 SKS per semester serta adanya pemotongan uang kuliah tunggal sebesar 2,4 juta dan mendapatkan uang saku sebesar 1,2 juta per bulan. Tak hanya itu, mahasiswa yang lolos seleksi juga bisa mendapatkan mafaat yang lain seperti;

1. Berkontribusi dan berperan untuk menjadi gen of change dalam pendidikan Indonesia.

2. Mendapatkan pengalaman dan soft skill baru dalam bidang pendidikan dan pengembangan media pembelajaran di sekolah.

3. Mengasah kreativitas dan juga problem solving dalam menghadapi dunia Pendidikan.

4. Selain mendapatkan konversi SKS dan juga biaya hidup, mahasiswa juga akan mendapatkan sertifikat program kampus mengajar.

“ Program ini ditujukan untuk semua jurusan yang ada di perguruan tinggi. Salah satu tugasnya tak lain yaitu mendampingi guru, membantu tugas guru ketika guru tersebut berhalangan untuk hadir ke sekolah, dan juga membantu administrasi sekolah.” tutur Nova salah satu mahasiswi universitas madura yang lulus seleksi kampus mengajar angkatan ke-2 waktu itu.

Mahasiswi bernama Hany Novandina Maharani jurusan Administrasi publik tersebut juga menuturkan bahwa ternyata ada beberapa sekolah yang masih kurang terjamah oleh fasilitas pemerintah. Bahkan ada pula yang struktur sekolahnya belum lengkap. Hal itu membuka pandangannya bahwa selama ini pendidikan di Indonesia belum merata sempurna.

Program yang berlangsung selama kurang lebih 5 bulan tiap angkatan ini memberikan kesan yang luar biasa untuk Nova. selain mampu berinteraksi dengan para siswa dan siswi, mahasiswi asal pamekasan tersebut juga merasa mendapatkan banyak sekali pengalaman tak terduga. Baginya, mengikuti program kampus mengajar merupakan tantangan tersendiri yang harus ia taklukkan, sebab ia berasal dari jurusan yang sama sekali tidak mempelajari dunia pendidikan dan jauh dari kata mengajar.

Mahasiswi yang sedang menduduki semester 7 ini juga menuturkan bahwa melalui kampus mengajar ia mendapatkan banyak pengalaman yang menginspirasi dan pastinya bisa menjadi pelajaran yang bermakna. Karena seperti yang kita ketahui bahwa experience is the best teacher. (Red).

Related posts