SUARAINDONESIA.MEDIA, Tanjungpinang- Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Kepri hingga akhir Juni 2021 mencapai Rp 570 miliar atau 34,48 persen
Sedangkan realisasi Dana Desa Rp119 miliar atau 43,2 persen.
Demikian diungkapkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepri, Teguh Dwi Nugroho, Senin 2 Agustus 2021 saat rapat evaluasi pembangunan Kepri yang dipimpin Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Keterangan tertulis Humprohub Pemprov Kepri, Teguh mengatakan peran APBN begitu kuat untuk menahan kontraksi ekonomi yang lebih dalam akibat tekanan pandemi Covid-19.
Ia mengatakan APBN diharapkan mampu untuk menahan pelambatan ekonomi, bahkan secara nasional ditargetkan menuju pertumbuhan positif di tahun 2021.
Pertumbuhan itu ditargetkan 4,5 persen hingga 5,3 persen.
“Jika kita lihat, mengakhiri triwulan II Tahun 2021, Belanja APBN Kepri telah menunjukan kinerja yang baik, “ucap Teguh.
Disampaikan Teguh, realisasi dana desa tersebut terdiri dari Penyaluran Dana Desa Tahap I dan II (Non BLT) sebesar Rp81 milyar,
Kemudian untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar Rp 31 miliar untuk 25.511 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Teguh menjelaskan BLT Desa digunakan sebagai jaring pengaman sosial di desa bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Masing- masing KPM katanya mendapat 300 ribu per KPM yang dibayarkan selama 12 bulan.
Selanjutnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga semester I 2021 sebesar Rp 747,69 miliar rupiah untuk 14.289 debitur.
KUR ini didominasi sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 54,69%.
“Lalu penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mencapai 7,34 miliar rupiah untuk 2.193 debitur, “ungkap Teguh.(*)
