suaraindonesia.media,- Tanjungpinang. Perempuan kelahiran 1976 ini, Sri Surati, tampak tergolek lemah tak berdaya dikediamannya dijalan ganet perumahan Ganet Akasia. Meski dari segi umur masih terbilang muda namun kondisi fisiknya tampak sudah renta, tubuhnya kurus dengan rambut yang sudah memutih.
Istri Dul Rahman ini hanya bisa tergolek lemah di pembaringan ya dengan tubuh yang kurus kering. Pengakuannya, ia sudah 7 tahun gagal ginjal. Dan saat ini menjalani cuci darah 2 kali dalam seminggu, sedangkan suaminya hanya bekerja sebagai tukang ojek.
Beruntung, anaknya yang sudah menikah membantu biaya sewa rumah dan untuk hidup sehari-hari. Masih pengakuannya, ia tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Pernah ia mengajukan kepada RT Ditempat tinggal sebelumnya tetapi karena ia hidup berpindah-pindah sehingga tidak dimasukan dalam pendataan.
Perempuan 4 orang anak ini hanya bisa pasrah pada kehendak Allah. Saat dikunjungi forum sosial peduli neger (Forspen) Kepri, Sri menerima dengan tetap berbaring ditempat tidurnya.
Namun tim yang diketuai oleh Zulkarnaen ini tidak berkecil hati. Tim ini cukup memahami kondisi Sri Sutati. Selain ketua Forspen, Zulkarnaen tim ini juga didampingi sekretarisnya Lanni, wakil bendahara Setia wirawan dan koordinator bidang peralatan dan perlengkapan Kostam.
Walau tidak membawa banyak bantuan namun kunjungan tim ini mampu membuat Sri berkaca. Saat ditanya tim ia menjawab sambil terus mengusap-usap wajahnya.
Saat tim ini pulang, Sri tidak lupa berterimakasih untuk bantuan yang diberikan kepadanya.”terimakasih, semoga Allah yang membalas ya pak. makasih ya Lanni”, katanya lirih.
Zulkarnaen sendiri mengatakan sumbangan yang diberikan kepada Bu Sri sesuai kebutuhannya yang sangat memerlukan pampers dan biaya transportasi untuk cuci darah. Ia berharap bantuan dari Forspen Kepri tersebut bermanfaat. “Tidak seberapa yang kita berikan, tetapi semoga bermanfaat bagi Bu Sri”, tukasnya. (Lan)