SUARA INDONESIA.MEDIA – BINTAN. Heriyanto (49) biasa dipanggil Yanto adalah juru parkir dibarek motor kijang kecamatan Bintan timur. Pekerjaan sebagai juru parkir di Barek motor kijang dijalani sudah 16 tahun.
Setiap harinya Yanto (49) mengatur kendaraan yang keluar masuk di jalan Barek motor kijang bermula dari tahun 2005, hingga kini Yanto bekerja sebagai juru parkir dibarek motor, sudah 16 tahun.
Sosok Herianto alias Yanto kerap menjadi perbincangan di kedai kopi, dirinya adalah sosok juru parkir yang ramah, santun dan akrab bagi para pengguna kendaraan yang parkir diwilayah kerjanya. Tidak ada tarif patokan yang dibandrolnya, kata iklas menjadi semangat Yanto untuk terus bekerja sebagai juru parkir. Yanto menyadari rejeki datang dari Allah SWT. Dirinya juga menyadari hanya dengan bekerja seperti ini Yanto bisa memberikan nafkah bagi keluarganya.
“Pekerjaan apa lagi yang harus saya jalani untuk menafkahi keluarga dan anak anak saya. Apalagi pendidikan saya tidak tamat SD, untuk jaman sekarang bekerja apa saja yang penting halal harus kita tekuni,” Ujarnya.
Di usianya yang tidak mudah lagi, dirinya menyadari dengan usia 49 tahun, dirinya tidak mudah lagi. Hanya butuh Ketekunan, kesehatan dan sifat syukur yang harus terus di miliki, demi menafkahi istri dan anak-anaknya dirumah.
Yanto menceritakan, pernah suatu ketika keluarganya kehabisan beras dirumah. Dengan cuaca yang sangat baik cerah, dirinya berangkat ke Barek motor, dengan harapan pulang bekerja sebagai juru parkir mendapatkan hasil, untuk beli beras. Namun Allah berkehendak lain, setibanya di Barek motor Yanto tidak dapat bekerja, karena cuaca tiba-tiba mendung dan hujan deras, harapan nya pupus, untuk membeli beras dari hasil kerjanya.
“Pada masa itu, saya sudah tidak punya uang untuk membeli beras. Tapi walaupun begitu, saya memiliki keyakinan, bahwa Allah SWT telah memberikan pintu rejeki pada umatnya, dan rejeki itu tidak akan pernah tertukar pada orang lain. Keyakinan itu selalu tertanam hingga kini bahwa saya harus berusaha bekerja keras, dan bersyukur untuk terus menafkahi anak dan istri saya,” Katanya.
Dengan keyakinan dan mimpi yang besar, Herianto memiliki cita-cita yang mulia. Baginya tenaga pikiran dan tetesan keringat yang dijalani hanya untuk keluarga tercinta. Heriyanto (41) adalah sosok bapak yang dikaruniai 4 orang putri.
Cita-citanya tidak muluk-muluk, hanya ingin membahagiakan anak istrinya dengan kecukupan, tanpa kekurangan sedikitpun.
“Ya semoga Allah memudahkan langkah kita dalam mencari rejeki setiap harinya dan Allah Berikan kesehatan untuk saya, agar bisa terus bekerja,” Ujar Heriyanto.(Ad)