SUARAINDINESIA.MEDIA, Tanjungpinang – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyatakan ekspor menjadi indikator yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Demikian Gubernur Kepri, Ansar Ahmad paska naiknya pertumbuhan ekonomi Kepri yang mencapai 6,9 persen pada triwulan II tahun 2021 yang dirilis BPS Kepri belum lama ini.
Dikatakan Ansar, saat ini nilai ekspor barang-barang di Provinsi Kepri tergolong besar khususnya dari beberapa kawasan ekonomi khusus yang menyebar di beberapa kabupaten dan kota.
“Rata-rata industri di kawasan KEK, seperti di Galang Batang misalnya, nilai ekspornya jauh lebih tinggi dari pada nilai impor, “sebut Ansar.
Karena memang katanya industri di daerah itu lebih banyak menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri.
Menurut Ansar, beberapa industri yang tersebar di KEK di Karimun, Bintan dan Batam rata-rata memiliki nilai ekspor yang tinggi dibandingkan impor.
“Tentu kita apresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ini,” jelas Ansar dikutip dari kominfo.kepriprov.go.id.
Gubernur berharap, momentum pertumbuhan ekonomi yang positif ini harus dijaga termasuk oleh kabupaten dan kota, agar ke depan semakin baik.
Dengan mengeliatnya ekonomi di suasna pandemi seperti saat ini diharapkan semakin mengurangi beban sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat.
“Kita juga minta kabupaten dan kota untuk mempermudah segala perijinan dari setiap investasi yang masuk, baik investasi dari PMA maupun dari PMDN, “pinta Ansar.
Setiap kabupaten dan kota hendaknya kata Ansar memberikan pelayanan yang mudah, murah, efektif dan efisien.
“Jangan bebani investor dengan berbagai pungutan yang memberatkan. Karena besarnya investasi sangat berpengaruh pada kuatnya perekonomian di Kepulauan Riau,” tegas Ansar lagi.(ay)