SUARAINDONESIA.MEDIA, Pekanbaru – Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Provinsi Kepualauan Riau (IMPKR) Pekanbaru “mengutuk” ketidakharmonisan hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.
Demikian Ketua Umum IMPKR, Pekanbaru Hidayat melalui keterangan tertulisnya, Jumat 13 Agustus 2021.
Ia mengingatkan pasangan Ansar Ahmad – Marlin Agustina merupakan mandataris rakyat Kepulauan Riau.
“Kami sebagai putra-putri Kepri mengutuk keras atas ketidakharmonisan pemimpin Kepri. Jangan sampai terkontaminasi dengan arus kontestasi politik di tahun 2024 Mendatang, “ujarnya.
Ia mengatakan perjalanan masih lama, rakyat saat ini membutuhkan bantuan dan pemulihan ekonomi harus fokus bantu rakyat di tengah situasi masyarakat yang sulit ini.
Ketidakharonisan katanya dikhawatirkan masyarakat akan jadi korban. Pasalnya masalah ini akan mempengaruhi setiap kebijakan yang mereka ambil.
Hidayat meminta, baik Gubernur Ansar maupun Waguh Marlin menyudahi polemik keretakan ini. Pasangan ini harus bersatu bekerja sama untuk kemajuan Kepri.
Ia minta Wakil Gubernur bekerja sesuai dengan undang-undang untuk membantu Gubernur.
“Bekerja lah sesuai dengan tugas Gubernur dan Wakil Gubernur fokus membantu gubernur sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,” ujarnya.
Semua pihak katanya harus memahami UU Nomor 23 Tahun 2014, Pasal 65 ayat 1, Pasal 66 ayat 1.
Sebelumnya keretakan hubungan ini diakui Gubernur Ansar Ahmad. Menururnya didasari komitmen keduanya tak terjalin dengan baik.
“Saya kerja berdasarkan referensi undang-undang. Saya berkomitmen, kalau yang sebelah sana (Wagub Marlin Agustina) juga komitmen,” ujar Ansar ketika berada di Batam belum lama ini.
Ansar juga menyinggung, setiap ke Batam selalu mengundang Wagub Marlin. Bahkan akunya kerap melakukan disposisi ke Marlin jika ada temuan-temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Inspektorat.
“Kalau ke Batam, saya selalu undang Ibu Marlin. Tapi tidak pernah hadir mendampingi saya. Saya tidak tahu, beliau jarang hadir, apakah karena sibuk mendampingi Pak Rudi (Wali Kota Batam sekaligus suami Marlin),” paparnya.
Ansar juga menyinggung kurangnya antusiasmenya Pemko Batam dalam pelaksanaan Bantuan Sosial yang disalurkan Pemprov Kepri
Dalam agenda Bansos lalu, akunya, tidak ada perwakilan Wali Kota yang hadir, bahkan Camat sekali pun. “Padahal ini kan bantuan Pemerintah, bukannya pribadi. Toh yang dibantu juga warga Batam,” tandasnya. (*)