suaraindonesia.media,-Tanjungpinang. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad telah mengirimkan tiga nama calon Sekda Kepri ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Mereka adalah Adi Prihantara Sekda Bintan saat ini, Sardison Kepala DPMD Dukcapil Kepri, dan Misni Kepala DP3AP2KB Kepri. Ketiganya merupakan hasil seleksi Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pratama Tinggi (JPT) Kepri.
Akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Alfiandri menilai, ketiga sosok ini merupakan ASN terbaik dan layak menjadi Sekda Kepri.
“Tiga nama ini tentu orang-orang terbaik secara kemampuan, etika nilai dan kepatutan. Mereka sudah melewati asesmen,” katanya, Kamis (14/10/2021).
Merunut UU 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Pemerintah, PP Manajemen PNS, dan PP Susunan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah. Alfiandri berharap Sekda terpilih dapat mengkoordinir penyelenggaraan pemerintahan dengan baik.
Ia pun meminta agar Sekda terpilih tidak “menempel” ke Gubernur tapi justru memainkan perannya sebagai katalisator tiap-tiap OPD.
“Sekda bukan semata-mata menempel ke Kepala Daerah, Sekda itu pejabat yang mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan kepada masing-masing OPD,” ujarnya.
Sekda Kepri terpilih juga perlu menjembatani hubungan dan menguraikan benang konflik antara Gubernur dan Wagub Kepri. Selain itu, Sekda juga akan dituntut untuk mengakselerasikan pembangunan dan mengkomunikasikan kepentingan daerah ke DPRD dan Pemerintah Pusat.
Menurut Alfiandri, dari ketiga calon, Misni merupakan calon yang ideal menduduki jabatan Sekda itu. Ia berkeyakinan, dengan tangan lembutnya, Misni menjadi akselerasi pembangunan dan menjembatani konflik antara Gubernur dan Wagub Kepri.
Apalagi, baru-baru ini berkat kerja keras Misni. Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan atas tingginya partisipasi perempuan di Kepri.
“Prestasi-prestasi bu Misni sebagai Kadis sudah teruji komitmen dan integritas nya,” ujarnya.
Namun, Misni yang notabenenya perempuan tidak bebas untuk menjalankan tugas Sekda.
“Apakah mampu dia sebagai seorang perempuan dia sanggup menjabat JPT itu,” ucap Alfiandri.
Alfiandri menilai Adi Prihantara yang juga Sekda Bintan saat ini menjadi pesaing terkuat Misni memperebutkan jabatan Sekda. Karena dinilai sudah memiliki jam terbang sebagai Sekda Bintan dan lebih siap menjadi Sekda. Namun, jika terpilih, Adi yang memiliki kedekatan dengan Ansar Ahmad justru akan menambah konflik antara Ansar dan Marlin Agustina.
“Adi Prihantara punya pengalaman jadi Sekda, jam terbangnya sudah terukur, namun kedekatannya dengan Ansar Ahmad bisa mengakibatkan tajamnya ruang konflik antara Gubernur dan Wagub,” ungkapnya.
Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara UMRAH ini menilai Sardison yang juga birokrat ulung juga cukup berpeluang menjadi Sekda Kepri. Namun, gaya kurangnya gaya komunikasi Sardison dinilai akan menjadi faktor penghambat.
“Sardison ini punya sepak terjang komunikasi yang barang kali publik masih mempertanyakan,” ucapnya.
Alfiandri juga meminta agar masyarakat tidak menyalahkan Pansel atas tak masuknya nama Jefridin Sekda Batam ke daftar nama yang di rekomendasikan. Menurutnya, tim Pansel JPT merupakan orang-orang yang memiliki kredibilitas yang tinggi.
Ia pun meminta agar Ansar Ahmad dan Marlin Agustina menyelesaikan kesepakatan mereka saat Pilkada lalu secara internal. Jika ada pihak-pihak yang tidak berpuas hati, Ia juga menambahkan agar pihak-pihak tersebut menggugat keputusan Pansel JPT ke PTUN.
“Nggak ada keputusan publik yang tidak bisa diganggu gugat, ketika prosesnya ada yang salah maka bisa diselesaikan melalui PTUN,” tambahnya. (Iman)