Pil Pahit Langit Biru Milik Pertamina

suaraindonesia.media,- Kepulauan Riau. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad angkat bicara soal kebijakan Pertamina menerapkan program langit biru di Pulau Bintan.

Menurut Ansar, kebijakan Pertamina menggantikan BBM jenis premium ke pertalite merupakan hal yang baik. Namun, ia meminta agar Pertamina memaksimalkan sosialisasi langit biru ke masyarakat.

“Bagus sih, sosialisasi nya harus kuat lah,” katanya, Senin (13/9).

Ansar mengaku pernah ditemui oleh pihak Pertamina, saat itu Pertamina menawarkan program ke Ansar. Namun Ansar sudah lupa program apa yang ditawarkan Pertamina itu.

Ansar juga menerangkan bahwa APBD Kepri tidak sanggup memberikan subsidi BBM jenis pertalite. Bahkan, mantan Bupati Bintan dua periode itu juga menambahkan, Pemprov Kepri mendukung langit biru apabila sudah menjadi program pemerintah pusat.

Berbeda dengan Ansar, Wali Kota Tanjungpinang Rahma justru enggan berkomentar dan memilih bungkam. Saat ditemui di hotel CK usai kegiatan Dinas Kesehatan Kepri, Rahma hanya berlalu tanpa menjawab pertanyaan awak media ini.

Kebijakan Pertamina menggantikan premium dengan pertalite menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Meski Pertamina menurunkan harga pertalite sebesar Rp 1.150, namun masih terasa berat bagi masyarakat. Namun apa daya, premium sudah dihapuskan.

Naldi, seorang pengemudi angkot mengaku terbebani dengan penghapusan premium ini. Ia mengeluhkan harga pertalite yang lebih mahal dari premium, apalagi sepinya penumpang akibat pandemi Covid-19. Namun ia tak bisa berbuat banyak, Pertamina sudah turunkan maklumat dan tak bisa ditentang.

“Sebagai supir transport, tidak sesuai lah dengan pemasukan kalau diharuskan membeli pertalite, sementara penumpang saja kadang tidak ada. Tapi jika memang ada pengurangan harga di pertalite dan itu juga sudah kebijakannya mau bagaimana lagi,” ujarnya. (Iman)

Related posts