Tinggi Harga Pakan, Peternak Bintan Terpaksa Kurangi Jumlah Ayam Petelur 

suaraindonesia.mediaBINTAN – SEJAK tiga bulan terakhir kenaikan harga telur ayam secara bertahap terjadi di Kabupaten Bintan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Pengendalian Pangan Disperindag Bintan, Setia Kurniawan menjelaskan dalam pantauan dilapangan penyebab kenaikan tersebut terjadi karena naiknya harga pekan ternak yang cukup signifikan.

“Berdasarkan pantauan kami, kenaikan harga telur diakibatkan oleh naiknya harga pakan ternak yang signifikan,” Jelas Setia Kurniawan. Senin, (27/06).

Read More
Harga Telor di pasar telah mengalami kenaikan akibat harga pakan semakin mahal.

Ia menyebutkan, saat ini harga kenaikan pakan per saknya mencapai 180 ribu hingga 200 ribu rupiah.

“Harga sebelumnya di kisaran 300 ribuan, saat ini sudah capai 600 ribu persaknya,” urainya.

Kondisi tersebut membuat para peternak sebagian besar mengakali untuk mengurangi produksi ayam petelurnya agar dapat mengurangi konsumsi pakan yang harganya tinggi.

Hal itu pulalah yang menyebabkan kurangnya ketersediaan stok telur dipasaran.

“Akibatnya sejumlah peternak terpaksa mengakalinya dengan mengurangi ayam petelurnya, untuk mengurangi konsumsi pakan yang tinggi,” tambahnya.

Setia Kurniawan menuturkan harga telur ayam di Kabupaten Bintan saat ini mengalami kenaikan sekitar 100 rupiah perbutirnya.

Harga telur nomor satu dibandrol dengan harga 1.800 dari sebelumnya 1.900, telur nomor dua dari sebelumnya 1.750 saat ini seharga 1.850, sedangkan harga telur nomor 3 saat ini dibandrol dengan harga 1.800 dari sebelumnya 1.700 rupiah perbutirnya. (Red/OpY)

Related posts