suaraindonesia.media – Tanjungpinang. Ayam goreng dengan sambal, makanan satu itu sangat lazim ditemui di Indonesia. Bahkan bisa dibilang, makanan itu jadi favorit semua kalangan. Tak heran, hampir semua usaha kuliner menjualnya sebagai menu utama.
Dari segala jenis ayam goreng dengan sambal, ada satu yang menarik perhatian. Itu adalah ayam kosek. Yang menarik dari menu itu bukan soal namanya yang berkesan unik saja, tetapi juga rasanya. Terutama rasa sambalnya.
Sekilas, ayam kosek memang tampak mirip dengan ayam penyet. Ayam yang sudah diberi bumbu digoreng, kemudian dipenyek sebelum dilumuri sambal di atasnya. Namun yang membuat ayam kosek berbeda adalah cara pengolahan sambalnya, yaitu dengan dikosek. Tujuannya agar hasil sambalnya tidak begitu halus.
Di Tanjungpinang, salah satu warung makan yang punya menu ayam kosek adalah Ayam Penyet Ndut. Meski bukan menu utama, ayam kosek di warung makan itu merupakan yang terlaris.
Pemilik Ayam Penyet Ndut, Eka Putra Arifyanto, pada suaraindonesia.media membeberkan awal mula dia mulai menjual ayam kosek. Itu terjadi saat dia pertama kali mencobanya di salah satu tempat makan di Batam.
” Terinspirasi jual ayam kosek itu dari Batam. Pertama kali makan langsung tertarik. Akhirnya saya dan ibu saya memutuskan buat jualan di sini,” ucapnya pada Sabtu (15/1/2022).
Perbedaan ayam kosek buatan Eka dengan yang ada di Batam adalah rasa sambalnya yang pedas.
” Yang di Batam itu rasanya agak manis ya. Berhubung saya lebih suka pedas, ya saya buat versi kami yang pedas,” tambahnya.
Dikatakan Eka, perbedaan ayam kosek dengan ayam penyet biasa itu dari sambalnya yang tanpa terasi. Cara membuatnya pun berbeda. Selain dikosek, cabenya itu tidak perlu terlalu lama digoreng, cukup dicampur dengan minyak goreng panas.
Ada cerita lucu di balik nama Ayam Penyet Ndut. Sambil tertawa, lelaki 24 tahun itu mengaku alasan memakai nama “Ndut” karena tubuhnya yang gendut. Siapa sangka, hal yang berkonotasi negatif itu bisa jadi hal yang positif dan berbuah manis.
Eka mulai merintis usaha kulinernya sekitar akhir tahun 2017. Lokasinya saat itu di jalan Jatayu Km. 10. Namun karena masalah eksternal, sekitar akhir 2018 dia terpaksa vakum berjualan.
” Kebetulan waktu jualan di sana (jalan Jatayu) ada masalah dari pihak eksternal. Ada pihak yang mengusik, sehingga kami memutuskan vakum berjualan,” terang Eka.
Setelah cukup lama menjauh dari dunia kuliner, barulah sekitar satu minggu yang lalu Eka kembali dengan ayam kosek-nya. Sekarang, Ayam Penyet Ndut berlokasi di jalan Nusantara Km. 12, Tanjungpinang, tidak jauh dari bandara lama.
Selain menjual ayam kosek dan ayam penyet, di warung Ayam Penyet Ndut juga menjual pecel lele, mi goreng kesurupan, hingga tumis kangkung dan berbagai jenis minuman panas dan dingin.
Rencananya, dalam waktu dekat Ayam Penyet Ndut akan meluncurkan menu baru. Konsepnya adalah yang berkuah, seperti soto ayam, sup ayam, dan sup tulang.
Harga makanan dan minuman di Ayam Penyet Ndut juga terjangkau. Untuk bisa menikmati pedas dan gurihnya ayam kosek dengan nasi, cukup merogoh kocek sebesar 20 ribu Rupiah saja. Dan dengan menambah 5 ribu Rupiah lagi akan mendapat segelas teh obeng segar. (Red/AdN)